Saya bermimpi

Sebuah pesan messenger masuk dari Viving . Tulisnya dengan emoticon nyengir.
“ Mas semalam aku mimpi jalan berdua sama mas, cari buah delima di pasar “.
Saya menafsirkan bahwa ia akan mendapat rezeki. Atau bahkan momongan, karena Viving bersama Kang masnya sedang menjalani program untuk mendapatkan buah hati sang bayi. Siapa tahu.
Mimpi selalu menunggu untuk diartikan. Konon budaya bangsa kita memang selalu mencoba menafsirkan arti mimpi. Baik atau buruk. Tak heran buku buku tafsir mimpi yang digelar didepan mesjid sehabis sholat Jum’at selalu di beli – dilihat – orang.

Tapi kadang kala mimpi juga merupakan harapan untuk hari yang lebih baik.
“I have a dream …” penggalan kalimat yang terkenal dari Martin Luther King yang meneriakkan harapannya sebelum butir peluru fundamentalis merenggut nyawanya. Karena tidak di Amerika, dimana mana dibelahan dunia ini selalu saja ada orang fanatik yang tidak percaya dengan pluralisme.
Sampai siang itu, karena kelelahan saya tertidur di sofa depan TV.

Anehnya saya bermimpi UU Porno ternyata tidak menimbulkan fatwa tafsir sebagaimana yang ditakutkan. Tetap menjaga budaya, adat dan manusianya. Saya juga bermimpi melihat negara yang tidak kelebihan enerji mengurusi hal hal privat, dengan selalu mengeluarkan undang undang atau fatwa yang mengatur hil hil yang mustahal. Demikian kata Almarhum Asmuni.
Padahal disekeliling kita masih banyak hal hal publik yang tidak mustahal seperti kemiskinan, pendidikan dan ketidakadilan.  Bahwa masih banyak anak anak yang harus dilindungi dari Jay Hwat Cay Kek alias durjana pemetik bunga seperti yang digambarkan dalam cerita silat Koo Phing Hoo.

Namun mimpi tidur saya terhenti karena terbangun dengan suara tv yang sepertinya semakin keras. Kliyep kliyep melihat wawancara Sang Kiai dari Komisi Fatwa meminta para musisi tidak menciptakan lagu lagu yang bertema selingkuh. Karena lagu Teman tapi mesra atau Kekasih yang tak dianggap ,  tidak mencerminkan moral dan mengajak orang selingkuh.  Jangan jangan pisau dan golok harus dilarang di jual, karena bisa dipakai membunuh.

Saya tak meneruskan  melihat reaksi Kangen band dan musisi lain yang mungkin mendadak kebingungan dipaksa menciptakan lagu bertema perdamaian dan nasionalisme.
Karena saya buru buru ingin membalas pesan Viving. Menanyakan apakah dalam mimpinya ia melihat beraneka ragam buah di pasar, atau justru seluruh pasar hanya menjual buah yang sama. Buah delima.

Walhasil, Mungkin saya salah. Tapi silakan memilih. Indonesia yang kita kenal, republik dengan keragaman tak terduga-duga, atau sebuah negeri baru, hasil undang undang dan fatwa, yang mirip gurun pasir, gersang dan monoton, kering dari kreativitas.

You Might Also Like

40 Comments

  • bangsari
    November 3, 2008 at 8:24 am

    endonesia dengan berbagai keragaman dan kejutan-kejutannya memang mantap. semuanya ada disini, tinggal gimana kita memetiknya.

    *ga nyambung ya? hehehe*

  • Anang
    November 3, 2008 at 8:29 am

    hm… monoton ga selamanya buruk lho mas… sifat orang kan juga macam2.. beraneka ragam juga, ada yg baik ada yg buruk… buah di pasar yg beraneka ragam ga semuanya jg layak dijual, yg busuk kan harus dieliminasi. biar ga bikin orang yg makan sakit perut. wakakakakakaka

  • Epat
    November 3, 2008 at 9:23 am

    itu tempat-tempat hiburan yang menyediakan buka-bukaan saya duga akan tetap buka selama setoran mereka lancar djaja.
    jadi kita musti bermimpi yang bagaimana lagi ya mas?

  • elly.s
    November 3, 2008 at 10:07 am

    viving mimpi mas iman?
    arggh..jangan2 nanti anaknya juga jadi seleb blog kayak mas iman…

    asal aja mimpi ku ngga dilarang juga pake fatwa…

  • bah reggae
    November 3, 2008 at 10:12 am

    Hahahaha. Sy terbahak di “tapi silakan memilih” itu. Tp bagi sy, fatwa apapun itu sah2 aja. Yg menjadi serem, jika negara ikut2an, lewat uu dan sekian turunannya yg by default dimana pun memiliki kekuatan yg sah untk memaksa.

  • aprikot
    November 3, 2008 at 10:43 am

    kok mas iman ga prnh mimpiin aku

  • yok
    November 3, 2008 at 10:56 am

    wah..masak jadi kayak zaman soekarno dulu !

    musing ngak ngik ngok dilarang

  • Om4gus
    November 3, 2008 at 10:58 am

    Kita ini bukan krisis ekonomi. Kita ini krisis moral. Itu inti dari semuanya. Pokoknya harus jadi negara islam dulu. Setelah itu beres. Korupsi tinggal potong aja tangannya. Kemiskinan otomatis hilang. Pokoknya tm harus begitu. Pokoknya bisa nulis tm. Pokoknya ya pokoknya 🙂

  • Indah Sitepu
    November 3, 2008 at 11:10 am

    apa- apa dilarang???

    cuapek dehhhhhh

  • Syech Mbelgedez, "Imam Madzab Bocor Alus™ "
    November 3, 2008 at 11:23 am

    Nampaknya emang negri inih ada nyang salah, ya boss….
    Apa karena doloo kelamaan dijajah kalee, yaaa….???

    Jadinya orang Indon inih seperti tercerabut dari identitas nya…….???

    🙄

  • pinkina
    November 3, 2008 at 11:48 am

    wahhhh….mas imannn kiyyyy, kok diposting sihhhh ?? aku kan jadi maluuuu
    ada kata2 di ym yg gak dikutip, viving : “padahal aku sama sekali gak kepikiran smpyn loh mas”, gitu terusannya

  • mantan kyai
    November 3, 2008 at 12:48 pm

    Saya jg br mimpi dgigit asmirandah. Hmm

  • Donny Verdian
    November 3, 2008 at 1:03 pm

    Ngelus dada wae Mas, ndak tau mau komentar apa soal UU Pornografi itu.
    Yang jelas, ati-ati dengan foto Maudy yang melahirkan di atas itu, bisa-bisa kalau ada orang sok “horny” lalu bilang kalau foto itu punya kecenderungan ke “telanjang” bisa berabe.

    Eh, lebay nggak sih..?

  • kw
    November 3, 2008 at 1:03 pm

    hmm seks itu nikmat pak kyai….
    saya tak munafik, maka saya selalu bekal kondom agar tetap bersih…
    🙂

  • evi
    November 3, 2008 at 1:13 pm

    Ah! Mba Viving….. 🙂 smoga jadi kenyataan deh.

  • boyin
    November 3, 2008 at 2:17 pm

    nonton aja deh dari sini tapi saya lebih deg deg an lagi nungguin nonton besok obama menang gak yach..di cnn siang ini kok rumahnya dan historynya yang asli kenya itu di obrak abrik..senjata pamungkasnya mc cain kayaknya nih..

  • jimmy
    November 3, 2008 at 7:19 pm

    kalau mimpinya memetik bunga lili gimana ya ?? tour dulu ke belanda kayanya ..

  • Nazieb
    November 3, 2008 at 7:34 pm

    melihat wawancara Sang Kiai dari Komisi Fatwa meminta para musisi tidak menciptakan lagu lagu yang bertema selingkuh

    Maksudnya pak Kiai itu, daripada selingkuh, mending poligami.. halal soalnya.. :mrgreen:

  • ricky
    November 3, 2008 at 8:05 pm

    wah mas…
    mimpi pun msh mikir ttg persoalan negara…
    berbeda emg bkin hidup indah tp jgn ampe bwt
    kita slg timpuk, slg tonjok, yg muaranya terpecah belah deh semua…
    btw lam knl mas….

  • kyai slamet
    November 3, 2008 at 11:18 pm

    nunggu dewi persik mendendangkan nasyid sambil goyang….
    hmmmmmmmmmmmmm…………..
    😀
    hidup kok salah terus ya, golput salah, ngerokok salah, dirokok salah, mbokep salah, nyanyi salah, ngelihat film salah, pokoknya salah semua deh. hanya satu yang tak pernah salah, sang kyai yang punya otoritas memfatwa!
    lha terus gimana sama teman-teman pak kyai yang hobi mbalon, hobi mejeng sebagai foto model iklan mbalon 😀

  • Djarot Saksono
    November 4, 2008 at 8:02 am

    mas …. pengen nya via japri, tapi ndak punya jeeee …. jadi mau cerita aja ya ??
    To the point : ada temen yang mau dicerai suami nya gara gara sang suami bisa membuktikan print out sms (padahal sang istri dah men delete di handphone) dan yang bikin runyam memang sms sang istri tercinta tersebut dengan mantan pacar isi nya cukup membuat merah padam yang membaca, apa lagi sang suami, tapi lagi lagi …… demi Tuhan dia tidak melakukan secara fisik, pertanyaan saya apakah perbuatan istri termasuk selingkuh ?? Yang kedua adalah apakah pihak dengan mudah dapat memberikan print out sms ?? Setahu saya seperti KPK harus ada surat dari Polisi dsb dsb, pokoke rumit deh …. mohon pencerahannya mas Imam …..

  • sekelebatsenja
    November 4, 2008 at 10:03 am

    makin bingung saya sama orangorang yang lebih suka menyalahkan piranti daripada menunjuk isi kepala mereka sendiri, hehe
    semoga saya bukan salah satunya
    salam

  • kenny
    November 4, 2008 at 2:06 pm

    lha vivink ki aneh2 mosok ngimpi ning pasar karo mas iman, lha mbok karo bojone 😀

  • Buthe
    November 4, 2008 at 3:52 pm

    Bangsa Indonesia lebih seneng hal-hal yang seremonial, apa-apa diundang2kan dan diupacarakan. Setelah itu, ya kembali ke asal… nyambung gak mas?? 🙂

  • Hedi
    November 4, 2008 at 6:27 pm

    kalo semua dibikin seragam supaya maksudnya bagus, ya gpp kali…tapi ini cuma modus buat cari duit 🙁

  • ngodod
    November 5, 2008 at 11:44 am

    tapi mas, ndak tau napa, saya kok pertama ndak suka ndenger lagi TTM. aneh gitu… tapi setelah itu….

  • dian
    November 5, 2008 at 11:53 am

    bingung aku ama indonesia. kenapa gak sekalian aja nyalahin Tuhan yg nyiptain penis and vagina ?!!?

  • Harry
    November 5, 2008 at 3:18 pm

    apa-apa kok dibikin repot, ya repot beneran

  • CY
    November 5, 2008 at 4:00 pm

    Dan saya melihat kedepan para musisi akan rame2 menciptakan lagu dengan tema poligami hehehe…

  • sitampandarimipaselatan
    November 5, 2008 at 7:28 pm

    anu, mas, saya mau indah ke inggris aja. jadi kapten di anfield dan memimpin liverpool melumat arsenal, hahaha! 😆

  • ndoro kakung
    November 5, 2008 at 9:30 pm

    woh komentarku dihapus, huahahaha …

  • rackoen
    November 6, 2008 at 10:39 am

    mas, dulu aku adalah orang yang dipihak anti. terus aku coba balik world view. aku jadi paham dari dua sisi. kalau dipikir2 dua pihak ini gak bakalan ketemu. world view nya beda. contohnya alasan hal-hal yang tidak mustahal itu. ndak make sense. jadi mo pake alasan apapun ndak bakalan ketemu. jalan satu-satunya ya voting -demokrasi-. na kalo sudah gini ada yang komentar wong sistem kita aja gak bener.

    terus gimana ki mas, bagi orang2 yang tidak berpihak seperti saya ini. satu sisi mengamini yang lain satu sisi lagi juga setuju alasan yang lain juga …

    paling enak ya diem yaa…padahal selemah-lemahnya iman adalah mereka yang diem. 😉

  • Rindu
    November 6, 2008 at 7:03 pm

    kata guru ngaji saya, kalo habis mimpi musti keramas mas … udah?

  • Chic
    November 7, 2008 at 12:21 pm

    kalo tiap tindak tanduk ini ada UU dan fatwanya, bagaimana kalo kita berubah jadi robot saja? *nonton lagi film Wall-E aaaah*

  • hariadhi
    November 8, 2008 at 7:15 am

    Punya opini ya bolehlah, benci perselingkuhan bolehlah, khawatir dengan moral bangsa bolehlah. Emang tugas ulama untuk mengkhawatirkan moral.

    Tapi bukan berarti setiap opini harus dijadikan fatwa. Ujung-ujungnya aturan yang dibuat malah mempersulit hidup orang, bukan mempermudah. Gitu kali ya, Mas.

  • Iman
    November 9, 2008 at 8:20 am

    rackoen,
    bener itu nggak bakal ketemu,..

  • affiliate PLUS
    November 10, 2008 at 11:43 pm

    he he he…. seru tuw

  • Nyante Aza Lae
    November 19, 2008 at 5:49 pm

    makanya sblm bobox..baca doa dulu mas…

  • Djarot Saksono
    March 16, 2009 at 9:32 am

    Lucu juga yang namanya manusia ……

  • Djarot Saksono
    March 16, 2009 at 11:12 am

    Mas Imam, komen ku tolong dihapus ya ?? Gak penting n gak nyambung ….. he he he he nuwun mas …..

Leave a Reply

*