Mungkin ada pernah memperhatikan iklan Nescafe, seorang pria yang ketumpahan kopi panas ketika sedang memperhatikan seorang gadis di kantornya.
“ Pagi Bimo,….pagi donna “ demikian salah satu petikan dialognya.
Suatu hari si pemeran Bimo itu memberitahu hendak melanjutkan sekolah spesialis kedokteran di Havana – Cuba. Saya tertegun, nggak salah ? Ternyata justru saya yang salah. Cuba adalah salah satu negara yang angka kesehatan penduduknya paling tinggi di dunia, sekaligus memiliki sekolah kedokteran yang termaju. Disana menemukan dokter sama mudahnya seperti menemukan tukang rokok di Indonesia. Hampir ada di setiap tikungan. Ini juga karena bidang kesehatan dan pendidikan menjadi hak gratis bagi seluruh warganegaranya.
Ketika bencana gempa di Joga beberapa tahun kemarin. Fidel Castro – sang pemimpin besar – memerintahkan dokter dokternya untuk terbang ke tanah Jawa memberikan bantuan kemanusiaan. Ini mungkin juga karena nama Indonesia memiliki arti yang penting di mata Fidel Castro. Secara terus terang ia mengakui sangat terinspirasi oleh semangat dan ajaran Bung Karno. Bahkan ia mengadopsi ide berdikari yang selalu disuarakan oleh Bung Karno kepada bangsa bangsa New Emerging Forces saat itu.
Hari hari terakhir diberitakan bahwa sang el comandatore Fidel Castro mengundurkan diri setelah 49 tahun berkuasa di negara pulau tersebut. Tak ada gejolak, sekaligus menegaskan ketahanannya dari rongrongan tetangganya di utara, Amerika Serikat. Selama berpuluh puluha tahun mulai dari invasi teluk Babi , operasi operasi intelejen sampai blokade ekonomi tak mampu merontokan kekuasaan Fidel Castro.
Ini meninggalkan sebuah pertanyaan yang menggelisahkan. Apakah kemakmuran selalu berbanding lurus dengan kapitalisme dan pasar bebas. Justru ketika sebuah ideologi usang mampu mensejahterakan sebuah bangsa. Negeri Cuba memang tidak kaya. Karena tidak ada orang kaya. Kota kotanya sederhana. Hampir semua usaha yang berkaitan dengan hajat hidup orang banyak dikuasai negara. Namun angka penganggurannya hanya 1 %, dengan tingkat kematian yang sangat rendah.
Tentu kita tidak bisa membayangkan bentuk penyelenggaraan sebuah negara seperti Cuba di sini. Hanya ada sesuatu yang jelas salah urus, ketika Pemerintah kita lebih mementingkan menalangi dana BLBI hampir 700 trilyun, yang jelas jelas bisa membiayai secara gratis 35 juta anak Indonesia dari TK sampai Universitas.
Fidel telah menuliskan sejarah yang dia catat. Baik atau buruk. Dia juga membuat kita sadar bahwa seorang yang turun pada saat puncak kekuasaannya adalah pemimpin yang sejati. Mungkin juga ia memilih menikmati memandang laut karibia, sebagaimana romantisme negeri yang ditulis oleh Ernest Hemingway dalam novelnya ‘ The old man dan the Sea ‘.
Tentu teman saya itu tidak salah memilih Cuba untuk tempat belajarnya. Saya yakin ia akan menemukan sesuatu yang berharga disana. Sebuah pengalaman hidup yang bernama kemandirian dan kesederhanaan.
Selamat Jalan El Comandatore !
78 Comments
nien
February 21, 2008 at 6:53 pmfidel terinspirasi bung karno?
kalo begitu dia lebih berhasil daripada sang guru
mungkin cuba cocok buat yang berjiwa adem ayem dan nrimo2 saja… yang sedang-sedang saja
1 % pengangguran? uhm… tapi pasti ngga bisa tajir2 amat ya di cuba sono 🙂
yus
February 21, 2008 at 8:17 pmsalut buat castro!
Pabrik Amerika pun bahkan sampai terinpirasi bikin oli dengan merk Castrol. Di Indonesia ndak ada oli bermerk Soehartol. hehehe
max
February 21, 2008 at 8:31 pmwah saya baru tahu kalau Kuba makmur seperti itu. andai Indonesiaku seperti itu
nadia febina
February 21, 2008 at 9:52 pmmas iman, makin kepengen aja deh jalan2 ke cuba, udah ada di rencana travel tp entah kapan, haha. Seru loh ktntya dimana-mana on the streets orang2 bergembira ria terus, dansa-dansi gitu2 (havana kota salsa katanya), ini kata temen2 di sini yg asli Cuba atau yg pernah sekolah di Cuba.. 🙂
Gedeg banget pas ga lama setelah lengser nya beliau ini tiba-tiba si raja kapitalis langsung pidato pake bilang berakhirlah masa kegelapan Cuba bla bla bla (what was the exact words again??). Igh! *lhoh kok jadi emosi, hehe*
Mas Iman, baca confessions of economic hit man gak… 🙂
Btw, pertanyaan mas iman: apakah kemakmuran selalu berbanding lurus dengan kapitalisme dan pasar bebas. Yang namanya ukuran GDP (Gross Domestic Product) itu kan dicreate oleh sang ahli2 kapitalis, ukuran2 mereka yang kasih, standar mereka… yang tidak disiarkan oleh mereka adalah biarpun GDP suatu negara tinggi belum tentu kekayaan itu dibagi merata. Jadi sebenernya ukuran kemakmuran suatu negara belum tentu bisa direfleksikan oleh prinsip GDP ini. Arrgh, pinternya mereka2 ini.
Ini ga cuma dalam ekonomi, tp juga ke bidang saya, engineering. Mereka-mereka ini menciptakan code2 engineering yang harus diapply di setiap design suatu project, misalnya. All based on their standard. Buat sesuatu harus comply with their standard, duit keluar lagi. Ke kantong mereka2 lagi, hebat ya.
Dan yang lebih hebat lagi, seluruh dunia mengakui standar-standar itu, atau dipaksa untuk mengakui, mungkin.
Kecuali ya orang-orang seperti Komandan Fidel ini. Dan tentunya pemimpin besar kita Bung Karno. Hebat Fidel bisa bertahan sampe sekarang. Nnah yang lain?? 🙁
Ah ngomongin kapitalisme ga ada abisnya memang. Jadi saya back to work lagi yah, kebetulan juga kerjaan saya (sayangnya) membantu kapitalis-kapitalis ini menjadi semakin kaya, hikhikhik.
Makasih Mas Iman, postingan-postingannya oke2 melulu.
iman brotoseno
February 21, 2008 at 10:16 pmipul,
wah oke banget, ide bagus….
Zam,
Saya juga naik darah mendengar berita ketika mereka terpaksa harus keluar dari Indonesia..Ceritanya justru para dokter dokter kita yang protes kepada Pemerintah karena kehilangan penghasilan, sehubungan orang orang malah pergi ke dokter Cuba yang gratis itu.
Wazeen
February 21, 2008 at 10:24 pmHasta Siempre El Commandante!
Fadli Reza
February 21, 2008 at 11:15 pmsetau saya, Castrol itu merek British Petroleum, inggris 😉
btw, seorang Castro saja sangat memuja Sukarno, tapi sayangnya banyak generasi muda (seumuran saya) yang ngga tau apa² tentang Sukarno 🙁
dian
February 22, 2008 at 12:26 amlho lho..fidel cuma mengundurkan diri khan mas ?! kok selamat jalan hihihi kesannya meninggal eh.
fidel termasuk white dictator gak ya ?
de
February 22, 2008 at 7:04 amtak pikir fidel itu bolone pak harto :P. wah baca tulisan2 mas Iman, jada tambah wawasan nih. enteng dan mencerdaskan. kapan nang sby mas? tak enteni traktirane (halah)
GADIS RANTAU
February 22, 2008 at 12:49 pmWah…info baru nih… boleh baca postinganya yang lain khan?he…he..
detnot
February 22, 2008 at 12:59 pmselamat sekolah
Dony
February 22, 2008 at 2:50 pmFasilitas kesehatan di Cuba juga pernah diangkat dalam film dokumenter Sicko. Obat yang di Amrik mahalnya minta ampun, di Cuba cuman dijual beberapa sen!
emina
February 22, 2008 at 2:55 pmkira -kira, apa resepnya sehingga castro bisa seperti itu? Tentunya bukan menerapkan kekuasannya secara absolut bukan?
saya blm pernah baca secara lengkap biografi castro.
salam kenal, pak.
Wah, bapak keren. sutradara !!!!
sluman slumun slamet
February 22, 2008 at 4:48 pmooo, baru tahu….
Nazieb
February 22, 2008 at 6:03 pmYang saya kagumi dari Castro adalah keberaniannya menantang Amerika secara terang-terangan, ndak seperti negeri kita ini..
Bang Samiun
February 22, 2008 at 11:03 pmTokoh2 pemimpin yg tanpa pamrih yg disebutkan mas Iman ini , Fidel Castro dg “gurunya” Bung Karno, adalah pemimpin2 yg di idam2kan oleh rakyat2 dinegeri berkembang ( yg doeloe disebut under developed countries). F.C. dg sosialismenya dan BK dg Marhaenismenya.
Memang saya pikir2 ide sosialisme itu dasarnya baik buat rakyat, tapi kok sedikit sekali yg bisa menjalankannya ya? Di negeri2 sosialis dulu ( yg sudah pada almarhum) , katanya korupsi dan perbuatan sewenang2 para pemimpin2nya sama spt negara2 diktatur “kanan” ( spt. Chili dg Pinochetnya,Argentina dg Videlanya,Spanyol dg Franconya atau bahkan Jerman dg Hitlernya?)
Saya dengar dan baca, pemimpin2 negeri2 almarhum sosialis itu hidupnya mewah2an,berpesta ria diatas kehidupan melarat rakyatnya, ditambah KKN dan birokrasi merajalela dimana2 !
Cuma ada beberapa pemimpin2 negeri sosialis yg betul2 setia dg ajaran yg dianutnya (tidak banyak jumlahnya !), misal yg sangat menyolok adalah : Commandante Fidel Castro , Paman Ho Chi Minh dan tentu saja……Bung Karno kita!! Mereka kayanya memang betul2 tanpa pamrih mengabdikan tenaga dan pikiran dan jiwanya untuk rakyat mereka.
Tetapi berhasil atau gagalnya negara sosialis ternyata ( dari pengalaman sejarah) sangat dan amat tergantung sekali kpd pemimpinnya ! Apakah kegagalan2 itu terjadi karena dinegara2 sosialis itu tidak ada kontrol dari bawah,dari rakyat? Karena kekuasaan mutlak yg dipunyai peimpin2nya ? Disitukah mungkin letak kesalahannya ? Jadi kalau pemimpinnya betul2 baik,baru akan berhasil, tapi sampai kapan ? Kan pemimpin2 yg baik itu juga terbatas umurnya . Penggantinya belum tentu tidak akan korup, maklum semua manusia masih mengandung dibadannya genom2 egoisme ; ini adalah alamiah. Manusia yg bisa melawan sifat2nya sendiri yg egois sangatlah langka ! Kalau boleh disebut : Ibu Theresa, Dr.Albert Schweitzer, Abraham Lincoln, Mahathma Gandhi dan…beberapa orang lainnya tentu , spt contoh2 diatas ; beliau2 itulah manusia2 yg sudah mampu membuang sifat2nya yg egois.
Saya hormati Fidel Castro,Ho Chi Minh,Bung Karno dll pemimpin2 yg tak berpamrih itu, tetapi
bagaimana penggantinya ? Padahal kekuasaan mutlak 100% diwarisi pemimpin2 pengganti yg baru itu .
Bagaimana jalan keluarnya ? Negara2 diktatur yg baik pemimpinnya memang baik untuk rakyatnya,karena mereka dalam memimpin negaranya tidak banyak mempunyai (atau samasekali tak ada) lawan2nya yg menghalanginya. tetapi bagaimana setelah mereka meninggalkan pimpinan negara dan digantikan dg pemimpin2 yg KKN ?
Pertanyaan yg sangat sulit yg saya sampai sekarang belum mendapatkan jawabannya.
Siapa tahu nantinya pemimpin2 Cuba yg baru achirnya menyalahgunakan kekuasaan yg mutlak itu untuk kepentingan dirinya sendiri ? ( Seperti contoh: “bapak pembangunan” Suharto ?!)
Mungkin hal / persoalan sulit ini bisa menjadi thema diskusi ?
Mungkin ada pendapat mas Iman yg sangat luas cakrawala penglihatan dan pendapatnya itu? Juga yg lain2 ?
Terima kasih.
Salam.
sesy
February 23, 2008 at 3:50 pmsalah satu orang yang aku kagumi, meski gak segitunya. tp dy hebat. dy memimpin negara dengan jalanya sendiri dan membuktikan pada dunia bahwa dia bisa. aku mulai amaze sama bapak ini sejak cuba di bicarakan dlm oprah show beberapa tahun lalu. seandainya indonesia bisa belajar dr negara ini.
yati
February 23, 2008 at 9:00 pmkawan castro (hush, bisa kualat saya) mengambil pelajaran dari bung karno tapi orang2 di negeri ini sendiri tidak mengambil apa2 yang baik dari bung karno dan justru mengelu-elukan maling.
meninggalkan jabatan dengan sukarela…bener2 belum ada bandingannya!
@ Mon, diktator seperti ini yang kamu cari kan? sayangnya dia di Cuba :p
titiw
February 25, 2008 at 4:08 pmOh ya? beliau dateng ke adam malik untuk minta peyek? kayaknya mas iman sangat expert dalam hal2 seperti human interest ini yaa.. Saya salut.. Btw makasih buat informasinya mas. Berguna lho.. dan sebaik2nya manusia itu yg berguna bagi orang lain..
Premisnya disimpulkan sendiri ya mas.. 🙂
rayyan
February 26, 2008 at 10:21 amSalut … salut …salut, Indonesia harus seperti itu … (kapan ?)
jakober
February 27, 2008 at 3:47 pmjadi menghayal bisa mempunyai pemimpin seperti bung karno lagi, kapan ya? apa mungkin hanya dalam sejarah, ah kasihan penduduk indonesia sekarang
Hazel
April 2, 2008 at 8:54 amthe ability to do it and they would not, as at present, be girls on atv myspace backgrounds Some alteration in the present proportion seems to be the only method of preventing this
ning
November 19, 2008 at 9:04 amhari ini aku hunting castro lagi utk ngisi “bahan bakarku”.
eeeh….. ternyata sampai nyasar dimari.
Hmmm…..
donnydoncrow
June 4, 2010 at 11:05 amwah mantab nih om broto topik tokohnya. saya malahan baru tahu kl di Cuba, memiliki angka kesehatan tertinggi dan sekolah kedokteran yang sangat maju di dunia. yg saya tahu, dia (Fidel Castro) menghalalkan perkebunan ganja di negaranya.
kl di ijinkan nih om, bolehkah saya sadur ke blog saya? untuk pengetahuan teman-teman yang lain. tapi kl ga boleh tidak apa -apa om .. 😀 | salam
Chandra Lukas Situmorang
June 23, 2010 at 3:39 pmsaluuut buat Oppung F Castro sang pejuang Revolusioner
dan salut buat Ces Gue Vara penyelamat dan pemberi semangat juang buat Fidel dan Rakyat Khuba!
dulunya mereka juga salut dan bangga akan Bung Karno…
tapi sekarang…?siapa yang bangga akan bangsa kita?
Indonesia jauh lebih mengerikan!
thanx tu posted iman, buat postednya yang jadi pembelajaran berharga
chwilówki
June 7, 2013 at 3:39 pmcertainly like your web-site however you have to take a look at the spelling on several of your posts. Several of them are rife with spelling issues and I find it very bothersome to tell the truth on the other hand I will certainly come again again.
anonim
November 26, 2016 at 8:50 pmkalian generasi susu kaleng mana tau penderitaan para leluhur pendiri negeri ini, faunding father Bumi Pertiwi nan tercinta yang ber_bhineka…..yang kalian rasakan yang kalian tau hanya sejarah diputar balikkan tak ubahnya cerpen atau novel picisan! Selama 32 tahun Suharto mengangkangi mengungkungi pemerintahan RI sebagai Prrsiden, disaat itulah sekarah makin kabur makin tak jelas dibawa kemana cerita kisah penderitaan Pemimpin negeri ini pada awalnya, tak sadarkah kaliam di nina bobok dengan keindahan semu kesejahteraan yang abal” sifatnya. Di Bawah Bendera Revolusi buku karya tulis Ir. Sukarno, Bung KARNO founding father sang SURYA dari negeri timur sang Penyambung Lidah Rakyat, diberbagai benua buku beliau dipakai sebagai buku acuan materi pelajaran mahasiswa, pernahkah kalian tau hal itu! Bangun hai kalian dari dengkur tidurmu pemuda & pemudi…
.. Jangan lagi mengigau tentang sesuatu yang semu di era orde baru. Mereka itulah para “pengkhianat” merekalah para pemutar balik fakta sejarah tentang kebenaran cerita yang sesungguhmya!
Ingat itu dan selalu ingat akan perjuangan, derita mereka mereka yang difitnah demi kepentingan pribadi juga koloni yang bahkan rela menjual kekayaan negeri ini…..
Wassalam
Penajateng
June 11, 2023 at 10:48 amMas masih aktif ngeblog ndak? Buka jasa conten placement ndak?