Browsing Category

POLISI

Tentang Polisi

Saya tak bisa memungkiri kalau pernah menyogok polisi.  Alasannya karena malas menghadiri urusan pengadilan, karena pelanggaran lalu lintas. Ya kadang saya salah melanggar marka jalan, atau berjalan di bahu jalan tol. Tapi kadang pula saya merasa  tidak rela, menganggap polisi hanya menjebak. Saya merasa tidak melanggar lampu merah, tapi masih disemprit.  Selain itu, saya berpikir, polisi juga mencari cari kesalahan.  Jika dia bisa mencegah orang memasuki jalan itu, kenapa dia tidak mencoba mencegah. Bukannya malah menunggu di balik tikungan jalan.

Saya juga mengaku salah, memberikan uang pelicin, ketika membuat perpanjangan SIM di polres. Tentu saja melalui calo calo yang berkeliaran dan menjadi perpanjangan tangan oknum polisi dibalik pengurusan SIM.
Ujung ujungnya adalah masalah kesejahteraan Polisi. 

Apalagi dulu ketika Polisi masih menjadi bagian ABRI, mereka mendapat alokasi budget yang paling rendah. Waktu SMA, saya melihat tentara pengawal Presiden Soeharto, menendang seorang Polisi hingga terjengkang, karena dianggap menghalangi jalan.
Setelah peristiwa Trisakti, Di rumah dinasnya, Jenderal Wiranto membentak ngamuk ngamuk ke Kapolri Dibyo Widodo. “ Lu serahin anggota “.  Polisi jadi angkatan paria, diantara angkatan lainnya.
Sejak kecil istilah ‘ prit jigo ‘ sudah jadi anekdot untuk oknum oknum Polisi. Konon juga razia jalanan akan semakin sering menjelang hari hari besar seperti Lebaran.  Tragis fenomena ini menjadi sebuah prejudice.

Continue Reading

Hoegeng

Suatu hari di bulan September 1971, setelah Hoegeng Iman Santoso dicopot sebagai Kapolri oleh Presiden Soeharto. Ia mengembalikan semua barang barang inventaris milik dinas termasuk peralatan radio dan mobil.
Jend Pol. M Hassan yang menggantikannya menemuinya.
“ Kamu kok gila gilan, semua barang kamu kembalikan ? “.
“ Habis khan bukan punya saya “ Jawabnya.
Hoegeng juga mengatakan kalau ia naik bis kota saja untuk kemana mana. Sang Kapolri pengganti tak sampai hati, sehingga memaksa untuk meminjamkan mobil kepadanya.

Ini memang bukan cerita khayal tentang integritas seorang pejabat publik di Indonesia, bahwa di negeri ini pernah ada orang mengangkat kejujuran di atas segala galanya.
Jauh sebelumnya, ketika masih menjabat sebagai Kepala Jawatan Imigrasi – sekarang Dirjen – Hoegeng pernah mengusir seorang pengusaha asal Aceh kesayangan Bung Karno. Waktu itu pengusaha besar itu meminta paspor diplomatik, dengan iming iming akan memberi uang jatah bulanan kepada Hoegeng.
Kelak, dalam sebuah pertemuan di Istana, si pengusaha itu berusaha memberi impresi kepada Hoegeng bahwa ia dekat dengan Bung Karno. Tapi Hoegeng tak perduli, ia langsung mengatakan di depan presiden bahwa, orang itu hendak menyogoknya. Serta merta, Bung Karno memarahi habis habisan di depan Hoegeng.

Jabatan Kapolri yang disandangnya memang membuatnya menjadi penegak hukum kebijakannya yang tegas dan tanpa pandang bulu. Bandar judi disikat sampai Roby Tjahyadi tokoh penyelundup mobil kelas kakap yang ditangkapi.
Konon bisik bisik, jabatan Kapolri dicopot karena pertautan Robby Tjahyadi dengan peranan para petinggi di republik.

Continue Reading