Browsing Category

INDONESIANA

Rani

Hari hari terakhir ini tak ada yang lebih heboh daripada kasus pembunuhan Nasrudin,yang melibatkan – belum terbukti – Ketua KPK, Antasari Ashar. Mendadak urusan capres, koalisi dan hiruk pikuk pemilu seperti tidak ada apa apanya. Biasa saja dan tenggelam. Pemburu berita lebih suka mencari tahu dimana Rani, salah satu tokoh kunci yang kini disimpan polisi di tempat rahasia, daripada mengetahui siapa calon wapresnya Megawati atau SBY.
Rani , yang biasa memanggil Antasari Bang Kumis. Traffic blognya mendadak tinggi. Blognya yang baru berisi 2 postingan bulan November 2008 – jauh sebelum kasus ini terjadi – kehujanan ratusan komen. Bersaing dengan blognya Maia, Chika , Tika atau Raditya Dika mungkin.

Setolol itukah Antasari yang kenyang asam garam, memerintahkan pembunuhan. Tambah khusut, apakah seloyal itukah Sigid Haryo Wibisono – mantan kekasih Yenni Wahid – sampai berbaik hati membayarkan uang mahar buat eksekutor. Ditambah, segegabah itukah Komisaris Besar Polisi Williardi mengatur operasi eksekusi.

Barang kali ada salah satu kandidat capres / cawapres, yang diam diam memperhatikan berita TV sambil bergumam. “ Bodoh, cuma menghilangkan nyawa satu orang saja bisa ketahuan “.
Tak tahu. Kita masih terus bertanya tanya. Tapi kita mesti sepakat bahwa ini adalah panggung tonil dagelan yang paling menyedot perhatian di republik ini.

Continue Reading

Dietje

Perempuan cantik itu terbujur kaku di dalam mobilnya, di tepi jalanan di sisi kebun karet yang sepi. Dietje, Sebutir peluru menembus sang peragawati jaman dulu itu. Terkulai dan diam. Misteri gelap yang sampai sekarang tertutup.
Kebun Karet Kalibata pertengahan tahun 80an masih terlalu luas dan menyeramkan bagi anak anak kecil yang tinggal di sekitarnya. Belum banyak gedung diantara kebun itu – pabrik sepatu Bata – diantara Taman Makam Pahlawan sampai ujung jembatan yang membelah di atas sungai Ciliwung.
Tahun tahun sebelumnya, kalau saya bermain bola ‘ antar kampung ‘ di lapangan bola di belakang Pabrik, yang sekarang menjadi hunian Kalibata Indah. Saya harus cepat cepat pulang menjelang magrib, melewati kebun sisi belakang kebun karet dan jalanan sepi.

Konon Dietje merupakan konspirasi pembunuhan yang dilakukan kelas elite di Republik jaman orde baru. Peragawati yang biasa malang melintang dalam pelukan petinggi republik, mantan marsekal sampai pengusaha kaya tak menyadari bahwa ada orang yang begitu dendam untuk menghabisi nyawanya.
Bisik bisik juga. Ada sang istri dari lingkaran penguasa orde baru yang memesan order pembunuhan ini lewat sosok ‘ Mafioso ‘ lokal. Tapi kita tak pernah tahu keakuratan berita itu, dan juga sekaligus takut dengan situasi saat itu.

Continue Reading

Jangan Galak Galak

Jangan Galak galak. Teguran ini diucapkan SBY, konon kepada para purnawirawan militer yang menjadi petinggi partai. SBY juga merasa sakit hati jika dituduh curang dalam pemilu. Lebih lanjut ia membuat pernyataan counter, bahwa ia memiliki memori yang cukup kuat tentang apa saja yang telah dilakukan para jenderal jenderal itu di masa lalu. Hanya saja ia membiarkan untuk mengubur masa lalu demi membangun masa depan bersama.
Ada kesan. SBY balik menggertak. “ Gue buka rahasia masa lalu kalau lu ribut ribut tentang kecurangan pemilu “.
Jelas tudingan SBY ditujukan kepada Prabowo yang ditenggarai masih memiliki catatan kelam seputar penculikan mahasiswa, atau bahkan pembumihangusan Timor Timur atau Pam Swakarsa bagi era Wiranto.

Menarik bahwa keduanya menanggapi dengan santai. Siapa yang galak ? kata Prabowo sambil tertawa di markas besar PDI-P Lenteng Agung, Jakarta Selatan. Ia hanya meminta transparansi carut marut DPT. Sementara Wiranto seperti biasa tanpa ekspresi tak berkomentar terhadap pernyataan bekas Kasospol jaman kekuasaannya dulu.

Sepertinya SBY harus lebih bijak menanggapi suara suara protes tetang kacaunya pemilu kali ini. Ini memang cacatan buram pemilu paling amburadul setelah reformasi. Sialnya, ini terjadi dalam pemerintahannya.
Wajar jika banyak pihak menyamai seperti patgulipat Golkar dalam orde baru. Tanpa berpretensi buruk . Kenapa juga ketua KPU yang mestinya harus netral, malah duduk bersama sama SBY di Cikeas mengawasi hasil pemungutan suara pada hari pemilu. Padahal semua orang tahu, Cikeas selalu diasosiasikan dengan markas Partai Demokrat.

Continue Reading

Ideologi partai itu

“ Apa yang menarik dari sebuah kampanye, Mas ? “ pertanyaan itu saya dengar antara dua orang blogger mahasiswa yang sedang bercakap cakap di angkringan pinggir jalan.
Temannya terdiam. Bingung menjawabnya kecuali bertanya balik.
“ Lha menurut kamu apanya “
“ Ya ramai ramainya, bagi bagi kaos, nasi bungkus atau bagi bagi uang “ jawabnya asal. Lalu ia melanjutkan “ bahkan ada yang bagi bagi laptop gratis buat mahasiswa seperti kita “.

Tiba tiba saya mendapat pencerahan dari jawaban teman anak muda tadi. Saya mencoba nimbrung sambil mengatakan bahwa yang paling menarik adalah ideologinya.
Mereka malah bingung. Ideologi bukankah sudah usang sergahnya.

Ingatan ini melambung jelas kepada kampanye tahun 1955. Jelas tiap partai memiliki ideology yang diperjuangkan mati matian. Komunis, nasionalis, Islam – tradisional dan modern – Kristen, Katolik, sosialis dan sebagainya. Ada pembatas yang jelas.
Bahkan dalam orde baru hanya 3 partai. Islam, Nasionalis dan Birokrat.

Continue Reading

uang panas dunia kampanye

Ujang Zaenal Abidin ( 40 th ) – Caleg DPRD Lebak tak bakal menduga akhirnya ia menjadi pesakitan hamba hukum. Persoalan bagaimana membiayai kampanyenya yang semakin lama menguras kantongnya, membuatnya mata gelap. Ketika uang habis, satu satunya jalan adalah menjarah kebun kepala sawit milik penduduk desa sebelah.
Pemilu sudah merupakan investasi dan banyak orang yang terlibat berusaha meraup kemakmuran melalui ajang lima tahunan ini. Perputaran uang dalam kampanye sangat tinggi. Tidak salah forecast dari pertumbuhan ekonomi mikro tahun 2009 akan banyak berasal dari dana politik. Termasuk industri kreatif, seperti cetak kaos, film iklan sampai media penanyangan.

Tidak ada angka pasti berapa uang yang telah dikeluarkan setiap partai, kandidat Presiden atau caleg. Tak ada yang tahu nilai ladang minyak Hashim Djojohadikusumo di Kazakshtan yang dijual untuk biaya kampanye kendaraan politik kakaknya., Prabowo. Ada yang bilang antara ratusan sampai diatas satu milyar dollar.
Seorang anggota DPR , anggota Partai penguasa dan sekaligus bintang iklan mengatakan kepada saya. Partainya telah menggelontorkan hampir 250 milyar sampai bulan ini saja. Padahal masih ada hitungan 6 bulan kedepan sampai pemilihan Presiden. Sementara secara pribadi untuk biaya kampanye dirinya sendiri sebagai caleg DPR periode kedepan, si tokoh ini sudah menghabiskan dana 250 juta rupiah.

Continue Reading

Hak Ruang Publik Warga

Bang Ali mungkin salah satu gubernur yang memiliki keberpihakan terhadap penggunaan ruang publik. Jaman dulu taman rumput diantara jalur median Jl MH Thamrin sering dipakai sebagai tempat piknik kalau malam minggu. Jadilah orang orang duduk duduk sambil menggelar tikar dan makan penganan bawaan dari rumah.
Dalam rencana induk Jakarta 1965 – 1985, sistem ruang terbuka adalah 40 meter persegi per penduduk ( tidak termasuk halaman rumah ), sehingga pada akhor tahun 1985 diharapkan luas ruang terbuka meliputi 40.000 ha atau 60 % dari luas wilayah Jakarta. Sampai sekarang tidak pernah tercapai, bahkan terus menyusut ketiga gubernur gubernur lainnya mengelola Jakarta.

Hak mendapatkan ruang publik kadang menjadi dilematis karena kerap berbenturan dengan kepentingan modal dan penguasa. Bukan rahasia jika taman taman, lapangan lebih baik dijadikan lahan produktif dengan dijual hak pemakaiannya kepada pemodal untuk gedung misalnya.
Ini bertambah sempit ketika warga hanya mendapatkan sisa di trotoar, pinggiran jalan dan berebutan dengan pedagang kaki lima. Jalanan menjadi macet dan semrawut.

Continue Reading

Jaipongan

Betapa malangnya nasib kesenian Jaipongan. Demi keseragaman dan atas nama moralitas, Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan meminta agar tarian ini diperhalus – dalam kata lain dikebiri – gerakan gerakannya, terutama unsur 3 G. Goyang, Gitek, Geol juga urusan kostum yang terbuka.
Mungkin sang Gubernur risih melihat gerakan pinggul tari Jaipongan. Ia lebih terangsang melihat gerakan tari ini daripada menikmati keindahan seni tari ini. Lupa bahwa ini muatan lokal budaya tari Jawa Barat yang sudah sekian lama mengakar dalam beberapa generasi. Kalau Tati Saleh – penari dan penggubah tari Jaipongan – masih hidup, ia akan berkata hanya orang orang yang otaknya ‘ ngeres ‘ yang bisa mengasosiasikan gerakan pinggul ini sebagai pornografi.

Saya tertawa geli membayangkan jaipongan menjadi break dance, patah patah dengan kostum cadar atau ninja. Perdebatan yang tak akan habis habisnya. Sambil menunggu giliran busana pengantin dodotan jawa atau baju bodo Makasar yang menerawang untuk diberangus.
Beginilah kalau pemimpin pemimpin tidak memiliki jiwa apresiasi terhadap seni budaya. Dengan dalil agama dan tidak melihat konteks geografis, menyeragamkan wahabi-nisasi pada peninggalan budaya leluhur akan merupakan bencana.

Continue Reading

Van Hohendorff

Sejak datangnya VOC sampai tahun 1705, telah membuat sekitar 111 kali perjanjian dengan kerajaan Mataram. Begitu banyak dan umumnya berkisar urusan perdagangan, dan tidak meyinggung hal hal politik. Masuk akal, karena saat itu kedudukan kompeni sebagai orang asing yang datang mencari keuntungan berniaga di tanah jawa. Baru pada perjanjian yang ke 112, barulah kompeni mulai menyinggung wilayah politik dengan menyebut “ Suatu pelanggaran terhadap VOC, Kompeni berhak menuntut di pengadilan kompeni sendiri yang telah didirikan di Semarang “. Jadi ada sebuah pengakuan terhadap juridiksi pengadilan barat saat itu.

Van Hohendorff sebagai penasehat Gubernur Jenderal Van Imhoff memiliki peran penting sebagai konseptor deal politik dengan Sri Susuhunan Paku Buwono II. Berwajah dingin, dan suka kekerasan. Van Hohendorff sudah ditempatkan berdekatan dengan Sang Raja. Ia bisa menjadi penasehat bayangan sang Raja.

Jatuhnya ibukota Kartasura karena pemberontakan pecinan membuat Sri Susuhunan menyelamatkan diri ke Ponorogo. Lagi lagi Van Hohendorff menjadi juru selamat dengan meminta Kompeni merebut kembali ibu kota Mataram. Tentu saja kegirangan yang luar biasa dari raja yang mendapatkan kembali kerjaaannya harus ditebus dengan kontrak politik. Antara lain pengangkatan Patih dan bupati bupati pesisir harus mendapat persetujuan VOC. Rakyat Mataram tidak boleh membuat perahu dan pelayaran menjadi monopoli Kompeni.

Continue Reading

seberapa tega kita ?

Mau tidak mau kita harus angkat topi dengan SBY karena ‘ merestui ‘ penangkapan terhadap besannya dalam kasus aliran dana Bank Indonesia.  Sesuatu yang muskil terjadi dalam jamannya orde baru.  Ini masalah seberapa tega dia menolak permintaan anak dan menantunya yang mungkin saja merengek rengek agar kasus ini dideponir.
Tidak hanya itu saja. Penjaga penjara brimob kelapa dua juga harus diacungi jempol, yang tega dan tegas menolak keluarga Aulia Pohan di luar jam jam resmi kunjungan tahanan.

Persoalan tega dan tidak tega menjadi rumit kalau berhubungan dengan sisi personal seorang manusia. Ini menunjukan integritasnya jika ia bisa membedakan disisi mana ia harus berdiri. Pastinya sulit karena ada pertentangan.
Untuk urusan syuting saja, saya harus berlindung di belakang asisten sutradara. Memang susah menolak. Ketika pemain saya yang cantik dan matanya manja – sambil menggelendot – meminta scene mereka didahulukan. Padahal breakdown syuting merujuk jadwal mereka masih lama.

Continue Reading

Stop Bullying

Kita tentu pernah menyaksikan kekerasan geng Nero, bagaimana gadis yang manis manis bisa berubah menjadi monster ganas yang memukuli junior juniornya. Selain itu ada tayangan dari sebuah sekolah terpandang di Jakarta Selatan, ketika para kakak kelas mengospek adik adiknya dengan cara yang menjijikan. Mereka – anak anak baru – disuruh memegang kemaluan teman disebelahnya, baik laki laki atau perempuan.
Beberapa tahun silam, Fifi Kusrini – siswi SMP Bantar Gebang Bekasi – mengakhiri hidupnya dengan menggunakan seutas tali, namun tak ada yan tahu kenapa ia mengambil tindakan nekad. Satu satunya petunjuk datang dari orang tuanya, yang mengatakan puterinya merasa malu karena sering diejek teman temannya sebagai anak tukang bubur.

Yayasan Sejiwa , sebuah lembaga swadaya masyarakat yang peduli dengan masalah kekerasan di sekolah melakukan penelitian bahwa ada sekitar 30 kasus bunuh diri di kalangan anak anak dan remaja yang dilaporkan media massa antara tahun 2002 – 2005.
Umumnya dianalisa penyebab kasus kasus itu karena problem ketidakharmonisan keluarga, kerapuhan psikologis dan masalah ekonomi. Namun ada yang dilupakan bahwa ada benang merah dengan keseharian mereka di sekolah, yakni sering diejek, disiksa atau ditindas oleh teman teman sekolahnya. Ini bisa dalam artian fisik atau non fisik.

Continue Reading

Pewartaan tentang Indonesia

Suatu waktu Menteri luar negeri H. Agus Salim jaman revolusi kemerdekaan, disela disela jamuan makan di London menyempatkan merokok kretek kegemarannya. Mendadak banyak diplomat diplomat asing bertanya tanya bau apa gerangan, sambil mencari cari sumber asap.
Dengan tenang salah satu founding father negera kita, menjelaskan dengan santun.
“ Tuan tuan, sesuatu dalam rokok inilah yang membuat armada negara negara anda rela menempuh ribuan mil mendatangi negeri saya ratusan tahun lalu “.

Anekdot yang diceritakan itu tidak berlebihan, bahwa begitu banyak hal tentang Indonesia yang diketahui oleh bangsa asing ,tapi justru mereka tidak sadar bahwa itu adalah bagian atau menjadi ciri Indonesia.
Dalam perjalanan road show blogger asing di Bali kemarin . Mark, dari Amerika mengatakan bahwa banyak orang di negerinya justru menganggap Indonesia adalah bagian Bali. Tentu saja saya tidak mengkritik bagaimana pelajaran geografi anak anak di sana, padahal berkat pelajaran itu pula, sejak SD saya tahu ada negara yang namanya Pantai Gading di Afrika.

Continue Reading

Lastri dilarang syuting di Solo

Selalu ada yang hal hal yang ajaib tentang bagaimana sekelompok masyarakat menjadi benteng moral di negeri ini. Ini bukan berkaitan dengan UU Pornografi. Bukan itu. Ini tentang bagaimana sutradara Eros Jarot yang dilarang syuting di wilayah Solo.  Bukan dilarang oleh polisi atau Pemerintah, tapi dilarang oleh sebagian kelompok masyarakat di sana.
Kelompok yang menamakan – mengaku – perwakilan sejumlah elemen masyarakat di kota Solo menolak pengambilan gambar film LASTRI , yang rencananya akan dibesut di wilayah Solo.  Pasalnya, karena mereka menilai skenario film itu mengandung ajaran komunis. Demikian ujar Triyanto, Kepala Kantor Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat kabupaten Karanganyar.

Menurut Eros, tokoh Lastri ini memang diceritakan sebagai tokoh GERWANI. Namun ia mengatakan sebagai kebebasan kreasi seni, sah sah saja mengambil latar belakang karakter komunis. Walhasil film yang akan dibintangi Lukman Sardi, Slamet Rahardjo, Marcella Zalianty dan Iga Mawarni harus ditunda atau mungkin dipindahkan lokasi syutingnya. Pabrik gula Colomadu juga akhrnya menurut desakan ini dan mencabut ijin syuting disana.
Bagaimana mereka bisa mendapatkan skenario itu juga hal yang ajaib. Karena skenario merupakan bagian internal sebuah produksi yang tidak disebar kemana mana. Pada umumnya masyarakat atau warga sekitar lokasi syuting tidak pernah tahu jalan ceritanya.

Continue Reading